nusakini.com--Indonesia mendapatkan dukungan kuat dari KADIN Jerman (Deutscher Industrie- und Handelskammertag / DIHK www.dihk.de) untuk melakukan kampanye tentang ekonomi Indonesia dan kesempatan perdagangan serta investasi kepada jutaan anggota DIHK di seluruh Jerman. DIHK memiliki 79 kantor dagang di 16 negara bagian yang menaungi lebih dari 3,5 juta perusahaan Jerman, yang sebagian besar adalah UKM. Pengertian UKM di Jerman adalah perusahaan dengan pendapatan tahunan 50 juta Euro atau 800an milyar rupiah dengan pegawai di bawah 500 orang.​ 

Kampanye ini dilakukan melalui dua mekanisme yaitu Digital Campaign dan Roadshow dengan dukungan DIHK. Digital Campaign akan dilakukan secara elektronik melalui jejaring DIHK secara regular sehingga peluang ekonomi dan investasi dengan Indonesia akan muncul dalam peta pemikiran pengusaha Jerman. Kampanye roadshow akan dilakukan akhir tahun ini setelah penyelenggaraan konferensi industri dan pengusaha Jerman di Jakarta pada November 2018 pada Asia-Pacific Conference 2018 (www.apk2018.com). Konferensi ini telah diketahui industrialis dan pengusaha Jerman dan rencananya sekitar 1000 kalangan bisnis Jerman akan hadir di Jakarta. 

Indonesia harus mampu memanfaatkan pertemuan ini secara maksimal guna meningkatkan hubungan perdagangan Indonesia-Jerman. Saat ini Indonesia masih belum optimal dalam memanfaatkan kekuatan ekonomi Jerman, suatu ekonomi paling kuat di Uni Eropa saat ini. 

Kesepakatan kerjasama ini dicapai pada saat pertemuan Dubes RI Berlin (@havasoegroseno) dengan Deputi CEO DIHK Dr. Volker Treier dan Direktur Asia DIHK, Mark Potstada pada 29 Juni 2018 di kantor pusat DIHK. 

Sukses Indonesia dalam menghadirkan 300,000 turis asal Jerman ke Indonesia perlu diperluas dengan peningkatan perdagangan dan investasi. Kehadiran turis asal Jerman dengan nilai pengeluaran per kunjungan yang sangat tinggi yaitu 2500 USD menunjukkan bahwa pengeluaran turis Jerman di Indonesia mencapai 750USD juta. Turis Jerman bukan turis masal dan selalu tertarik kepada budaya Indonesia secara mendalam. Mereka berada di Indonesia sekitar 2 minggu per liburan. (p/ab)